Denpasar (Baliwananews.com) – Perbankan Indonesia terus menarik minat investor asing yang mencari investasi strategis. Potensi digitalisasi, bonus demografi, dan kemitraan strategis telah membuat sejumlah bank menjadi target. Di antaranya, KakaoBank dari Korea Selatan yang mengakuisisi saham Superbank. PT Bank Commonwealth juga dalam proses penjualan dengan minat dari CIMB Malaysia, dan J Trust Jepang. OJK membenarkan minat ini tetapi izin resmi masih menunggu. Investasi asing dalam perbankan Indonesia tetap menjadi topik menarik untuk masa depan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini melaporkan bahwa perbankan di Indonesia masih menjadi incaran para investor asing yang ingin melakukan investasi strategis. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, antusiasme investor asing terhadap akuisisi bank di Indonesia tampaknya cukup tinggi.
Salah satu faktor yang memicu minat ini adalah potensi besar yang ditawarkan oleh pasar perbankan Indonesia, terutama dalam hal digitalisasi. Menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI untuk kuartal pertama tahun 2023, sekitar 40% dari nilai transaksi digital di kawasan ASEAN berasal dari Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang signifikan dengan bonus demografi yang menjanjikan. Bank Indonesia (BI) juga mencatat bahwa masih ada sekitar 28 juta penduduk Indonesia yang belum terhubung dengan layanan perbankan, atau yang dikenal dengan istilah “unbanked.”
Sepanjang tahun ini, berbagai bank di Indonesia telah menjadi fokus minat investor asing untuk investasi atau akuisisi. Bahkan, beberapa korporasi asing telah menjalin kemitraan strategis dengan bank-bank di Indonesia. Salah satu contohnya adalah KakaoBank, bank digital terbesar di Korea Selatan, yang telah merambah bisnis global dengan mengakuisisi 10% saham bank digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), yang dikenal sebagai Superbank.
Selain itu, ada juga bank-bank lain yang sedang dalam tahap penjajakan investasi. Kabar terbaru mencatat bahwa PT Bank Commonwealth sedang dalam proses penjualan oleh induk perusahaannya, yakni Commonwealth Bank of Australia (CBA). Beberapa calon pembeli sudah muncul di lapangan. Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, pada tanggal 31 Oktober 2023, bank asal Malaysia, CIMB, menunjukkan minatnya untuk bersaing dalam pengambilalihan Bank Commonwealth. CIMB Group adalah induk sekaligus pemegang saham pengendali dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Selain CIMB, minat untuk mengakuisisi bank tersebut juga dikabarkan muncul dari J Trust, sebuah perusahaan asal Jepang yang telah lama beroperasi di Indonesia melalui unit usaha perbankan mereka, PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC).
OJK membenarkan bahwa beberapa investor asing telah menunjukkan minat untuk mengakuisisi PT Bank Commonwealth. Namun, hingga saat ini, belum ada pengajuan izin resmi yang masuk ke OJK dalam hal ini. Perkembangan selanjutnya akan menjadi sorotan penting dalam industri perbankan Indonesia, dan para pelaku pasar akan terus memantau potensi akuisisi dan investasi asing di masa depan. Dengan potensi besar yang ditawarkan oleh pasar keuangan Indonesia, investasi asing dan akuisisi bank di negeri ini nampaknya akan terus menjadi topik yang menarik dan relevan dalam waktu yang akan datang. (hd)