Denpasar (baliwananews.com) – Kadin dan Ekonom Senior menekankan pentingnya insentif bagi kelas menengah Indonesia. Kadin ingin insentif pada pendidikan dan kesehatan untuk tingkatkan konsumsi domestik. Chatib Basri khawatir karena penjualan barang-barang tahan lama menurun, menunjukkan melemahnya daya beli. Pemerintah diminta memberi perhatian dan insentif yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli kelas menengah.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, melalui Wakil Ketua Umumnya Yukki Nugrahawan Hanafi, menegaskan pentingnya pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat kelas menengah. Yukki mengatakan bahwa insentif tersebut harus berdampak signifikan dalam meningkatkan konsumsi domestik, terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, seiring kontribusi konsumsi domestik yang mencapai 53,8% dari produk domestik bruto pada kuartal IV/2023.
Di sisi lain, Ekonom Senior Muhamad Chatib Basri juga menyoroti tekanan terhadap kelas menengah Indonesia. Penjualan barang-barang durable goods yang anjlok drastis menjadi indikator melemahnya daya beli kelas menengah. Chatib menekankan perlunya perhatian serius terhadap kelas menengah, termasuk perlindungan sosial dan pemberian insentif yang tepat guna.
Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan strategi yang mengoptimalkan penerimaan negara, termasuk optimalisasi serapan pajak dan relaksasi batas maksimal defisit fiskal terhadap PDB. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu dalam menyediakan dana stimulus pembangunan yang diperlukan, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat kelas menengah Indonesia. (hd)