Denpasar – baliwananews.com | Sekitar 700 ribu warga Israel turun ke jalan pada Minggu (1/9) untuk memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah enam sandera Hamas ditemukan tewas di Gaza. Selain itu, mogok nasional dimulai pada Senin (2/9), yang mengakibatkan penutupan sementara Bandara Internasional Ben Gurion. Demonstran menuntut tindakan tegas dari pemerintah untuk menyelamatkan sandera yang masih hidup.
Sekitar 700 ribu warga Israel turun ke jalan pada Minggu (1/9) untuk memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah enam sandera Hamas ditemukan tewas di Gaza. Demonstrasi ini menjadi salah satu aksi terbesar di Israel sejak insiden pada 7 Oktober lalu.
Demonstrasi yang sebagian besar berpusat di Tel Aviv, dengan lebih dari 550 ribu orang berpartisipasi di kota tersebut, serta sisanya tersebar di berbagai kota lain di seluruh Israel. Para demonstran mengecam keras pemerintah Netanyahu atas kegagalan dalam menyelamatkan sandera yang telah ditawan oleh Hamas. Mereka menuntut agar pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan sandera lainnya yang masih hidup.
Kematian enam sandera ini diduga akibat tembakan jarak dekat oleh Hamas di terowongan bawah tanah Gaza, menurut tudingan dari pihak Israel. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyalahkan pasukan Israel yang melakukan pengeboman di lokasi tempat sandera disembunyikan. Insiden ini memicu gelombang kemarahan publik yang luas, yang merasa pemerintah telah gagal melindungi warganya.
Mogok nasional juga mulai berlangsung pada Senin (2/9) sebagai bentuk tekanan lebih lanjut terhadap pemerintah Israel. Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, telah menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak mogok nasional ini, yang dinilai dapat merugikan perekonomian negara di tengah situasi perang. Smotrich bahkan menginstruksikan agar pegawai yang ikut serta dalam mogok tidak digaji, sembari mendesak Kejaksaan Agung untuk mengeluarkan putusan yang dapat mencegah aksi ini.
Salah satu dampak awal dari mogok massal tersebut adalah penghentian sementara operasional Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv pada pukul 08.00 waktu setempat. Pemimpin serikat buruh terbesar Israel, Arnon Bar-David, yang memimpin aksi mogok ini, bersumpah bahwa seluruh perekonomian Israel akan lumpuh total hingga pemerintah bertindak untuk membebaskan sandera yang masih ditahan Hamas.
Netanyahu kini berada di bawah tekanan yang semakin besar dari warga dan kelompok-kelompok masyarakat untuk segera menyelesaikan krisis ini, di tengah kritik yang semakin tajam terhadap kebijakan pemerintahannya. (hd)