Proyek LRT Bali Dimulai Tahun Depan, Rutenya dari Bandara ke Canggu

banner 468x60

Bali (Baliwananews.com) – Proyek LRT di Bali dengan rute Bandara I Gusti Ngurah Rai – Seminyak – Canggu rencana dimulai tahun depan dengan tujuan menjadi solusi mengatasi masalah kemacetan utamanya akses ke Bandara.

Proyek LRT di Bali akan dibangun mulai tahun depan dengan tujuan untuk mempermudah akses ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta untuk melanjutkan studi pembangunan tersebut guna menentukan perpanjangan trase atau rute.

Rute yang direncanakan akan mencakup dari Bandara Ngurah Rai ke Seminyak sampai Canggu. Sementara untuk harga tiket diestimasikan dibanderol dengan harga antara US$ 1 hingga US$ 2 per penumpang.

“Dan tadi presiden juga sudah memutuskan kita lakukan studi lanjutan untuk LRT di Bali dari lapangan terbang sampai ke Seminyak dan kalau perlu nanti terus sampai ke Canggu itu 20 kilometeran, dan nanti kita sedang pertimbangkan memasukkan harga tiket US$ 1, US$ 2, setiap penumpang,” ujar Luhut, dikutip dari CNBC Indonesia pada Kamis (28/09).

Ada pula rinciannya yaitu fase 1, akan dibagi dua juga yakni fase 1A dan fase 1B. Untuk fase 1A rute LRT dari Bandara hingga Central Parkir, lalu 1B dari Central Parkir sampai Seminyak. Untuk fase 2 dari Canggu ke Mengwi.

Pembangunan LRT di Bali pun tak terlepas dari adanya beberapa kendala yang menghambat proses perencanaan LRT, seperti salah satunya masalah lahan. Di Bali, terdapat beberapa aturan yang berkaitan dengan budaya dan adat masyarakat setempat. Misalnya, aturan pembuatan bangunan di Bali yang tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa atau lebih tepatnya tidak bisa lebih dari lima lantai. Ditambah lagi, adanya aturan saat masyarakat Hindu sedang melakukan upacara keagamaan yang tidak boleh ada sesuatu di atas lokasi upacara tersebut. Oleh karena itu, sistem fly over pun tidak bisa diterapkan.

Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana di Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Ervan Maksun, apabila melakukan pelebaran jalan akan sulit karena ada banyak pura di rumah warga dengan budget yang nantinya lebih banyak diperlukan. Dengan begitu, solusi yang diterapkan adalah hasil dari Feasibility Study (FS) yaitu dengan membangun LRT di bawah tanah. Namun, dikatakan pula, tidak semua akan dibangun di bawah tanah karena memerlukan dana tiga kali lipat jika semua rute tersebut berjalan di bawah tanah.

Untuk rute juga akan ditambah nantinya seiring berjalannya waktu, satu per satu. Dengan menaruh harapan yang nantinya bisa menyelesaikan masalah terkait kemacetan di kawasan Kuta dan Kuta Utara. (red/CNBC)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *