Presiden Prabowo Alokasikan Rp13T Uang Sitaan Korupsi CPO ke LPDP

banner 468x60

Jakarta (Baliwananews.com) – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penambahan dana LPDP sebesar Rp13 triliun dari uang sitaan kasus korupsi ekspor CPO. Dana diserahkan Jaksa Agung kepada Menteri Keuangan dan akan digunakan untuk beasiswa pendidikan unggul.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan rencana penambahan dana beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebesar Rp13 triliun. Sumber dana tersebut berasal dari uang pengembalian negara (uang sitaan) dalam kasus korupsi persetujuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang diserahkan oleh Kejaksaan Agung.

Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana tahun pemerintahan Kabinet Prabowo-Gibran di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/10/2025). “LPDP akan saya tambahkan, dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu. Sebagian besar kita investasi di LPDP,” ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan para menteri. Dalam kesempatan lain, ia menegaskan, “Mungkin yang Rp13 triliun yang diambil oleh jaksa agung hari ini diserahkan ke menteri keuangan, mungkin menteri keuangan sebagian kita taruh di LPDP untuk masa depan.”

Rencana ini berangkat dari penyerahan uang pengembalian kerugian negara secara fisik yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo di Gedung Kejaksaan Agung pada hari yang sama. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyerahkan uang sebesar Rp13,2 triliun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Uang tersebut merupakan pengembalian dari tiga kelompok korporasi, yaitu Wilmar Group, PT Muslim Mas Group, dan Permata Hijau Group, terkait kasus korupsi ekspor CPO periode 2021-2022.

Menanggapi rencana presiden, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku siap melaksanakan instruksi tersebut. Namun, ia mengungkapkan bahwa secara teknis belum ada diskusi detail lebih lanjut. “Saya belum ada diskusi detailnya, tapi kan diminta ditambahkan dari LPDP,” kata Purbaya. Ia menambahkan bahwa implementasinya kemungkinan baru dapat dilakukan tahun depan, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini telah memasuki tahapan akhir.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan. Ia merujuk pada teori bahwa satu persen populasi suatu negara memiliki IQ di atas 120. Di Indonesia, angka ini setara dengan 2,8 juta orang. Prabowo memerintahkan jajarannya untuk aktif mencari dan mendidik bibit-bibit unggul tersebut melalui beasiswa penuh.

Dengan kebijakan ini, dana hasil pemberantasan korupsi dialihfungsikan untuk membiayai masa depan pendidikan generasi penerus bangsa melalui LPDP.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *