Imam Besar Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus, Simbol Toleransi

banner 468x60

Jakarta – baliwananews.com | Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah hal yang menarik untuk dibahas dan menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini. Ia mengunjungi Indonesia mulai 3 sampai 6 September 2024. Kedatangan Paus mengobarkan kembali semangat kebersamaan dan toleransi utama dalam masyarakat.

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah salah satu perbincangan menarik dalam masyarakat sekarang ini. Kedatangan Paus Fransiskus sudah sejak Selasa (3/9). Banyak hal menarik yang dapat dibicarakan akan adanya kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia ini, salah satunya kedatangan Paus ke Masjid Istiqlal. Sebelum ke Masjid Istiqlal, tampak momen haru Paus Fransiskus yang memberkati dan memberikan rosario kepada seorang ibu hamil saat dalam perjalanan ke kawasan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Setibanya di Masjid Istiqlal, kunjungan Paus dibuka dengan momen yang sangat hangat, yaitu pembacaan Al-Quran dan juga bacaan Injil secara bergantian. Pembacaan Al-Quran adalah dari seorang penyandang disabilitas yang membacakan Surat Al-Baqaroh ayat 62 dan Surat Al Hujurat ayat 13. Setelahnya dilanjutkan dengan pembacaan injil dari Lukas 10:25-37 oleh seorang rohaniawan. Hal lain yang juga disambut baik oleh masyarakat adalah indahnya keberagaman dan toleransi, terlebih saat Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kepala Paus Fransiskus. Adapun topik yang dibahas antara Paus dan Nasarudddin ialah pentingnya rasa persahabatan dan saling toleransi pada semua perbedaan yang ada. Selain itu, dalam pidatonya Paus juga menekankan pentingnya memandang dan memahami segala sesuatu secara mendalam.

Hal menarik berikutnya adalah misa kudus yang dipimpin langsung oleh Paus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Misa kudus ini dihadiri oleh sekitar 80.000 umat Katolik. Momen menarik adalah sambutan hangat oleh Presiden Jokowi pada Paus saat tiba di GBK. Paus tiba dengan menaiki mobil Innova Zenix dengan pelat nomor SCV-1, duduk di samping pengemudi. Presiden Jokowi sudah terlebih dahulu menunggu di Stadion Madya GBK dan segera bersalaman dengan ketika Paus tiba sekitar pukul 16.13 WIB. Paus kemudian menuju Stadion Utama GBK dan disambut meriah oleh umat yang sudah menunggu di sana. Misa ini dihadiri oleh umat Katolik di seluruh Indonesia, bahkan ada yang menaiki kapal selama 6 hari dari daerahnya untuk mengikuti misa secara langsung yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Semua itu terbayar, karena bisa bertemu dan melihat wajah Paus secara langsung. Misa yang dipimpin oleh Paus dimulai pada pukul 17.00 WIB. Paus dalam homili atau khotbahnya berpesan bahwa seorang umat Tuhan seharusnya taat terhadap ajaran pencipta-Nya. Ia juga menyerukan pesan perdamaian dan menekankan pentingnya kasih antar sesama manusia.

Sampai saat ini banyak orang masih bertanya, mengapa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia. Kunjungannya ke Indonesia ini masuk dalam perjalanan apostoliknya ke Asia dan Pasifik. Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi dalam perjalanannya, lalu kemudian Ia ke Papua Nugini dan Vanimo pada 6 hingga 9 September. Lalu, Paus akan berkunjung ke Dili, Timor Leste pada 9 sampai 11 September. Setelahnya, Paus Fransiskus akan menuju Singapura pada 11 sampai 13 September. Kunjungannya ke Indonesia adalah simbol persahabatan dan dialog antar umat beragama. Paus Fransiskus menjadi yang paling tua usianya saat berkunjung ke Indonesia, Ia saat ini berusia 87 tahun. Kedatangannya ke Indonesia adalah kedatangan pertama kali setelah 35 tahun lalu, pendahulunya yaitu Paus Yohanes Paulus II berkunjung saat berusia 69 tahun pada 1989.

Paus Fransiskus juga ramai dibahas karena kondisinya yang hanya hidup dengan satu paru-paru. Ia sudah hidup dengan satu paru-paru sejak usia belia, yaitu sekitar 20 tahun. Hal ini terjadi karena infeksi paru yang cukup parah dan pada waktu itu belum ada terapi antibiotik yang mudah didapatkan seperti sekarang. Paus Fransiskus juga memiliki riwayat batuk rejan, yang dapat menyebabkan infeksi paru yang lama atau kronis. Hidup dengan satu buah paru-paru adalah hal yang jarang terjadi, namun adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur pengangkatannya adalah pneumonektomi dan dilakukan pada mereka yang terjangkit tumor paru berukuran besar dan berbahaya, atau pada mereka yang terkena infeksi paru yang berat. Hidup dengan satu paru-paru masih memungkinkan seseorang hidup dengan normal, namun kapasitas penapasan jadi lebih rendah. Biasanya pasien dengan kondisi seperti ini memiliki keluhan utama mudah lelah. Selain itu, kondisi patah tulang lutut dan radang ligamen kaki kanan sejak 2022 juga menyebabkan Paus Fransiskus terpaksa menggunakan kursi roda karena ia dilarang untuk berjalan oleh dokternya. Meskipun begitu, kondisinya tak mengurangi usaha Paus Fransiskus untuk tetap beraktivitas dan menjalankan tugasnya sehari-hari, termasuk mengunjungi negara-negara di dunia.

Benvenuto Sancto Padre Francesco! (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *