Bangli – baliwananews.com | I Nyoman Sedana Artha dan I Wayan Diar yang saat ini menjadi Calon Buptaindan Calon Wakil Bupati Kabupaten Bangli hadir dalam Acara mererisak yang merupakan awal Pujawali Pura Pucak Penulisan Di Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli (Kamis, 10 Oktober 2024).
I Nyoman Sedana Artha mengungkapkan dirinya sebenarnya ingin ikut Ngayah Mererisak atau bersih-bersih di Kawasan Pura Pucak Penulisan bahkan sudah menyiapkan rencana jauh-jaub hari dan berbaur dengan krama banua yang hadir pada saat itu, namun karena ada agenda penandatanganan Pilkada Damai di Kepolisian Resort Bangli akhirnya niat itu menjadi tertunda.
I Wayan Jasa selaku Ketua Panitia Pura Pucak Penulisan juga mengungkapkan bahwa yang hadir pada saat itu adalah krama banua sukawana, kuum, batin dan beberapa peduluan gebog domas, dimana yang hadir untuk acara Metapakan dan Mererisak yang merupakan awal dari Pujawali di Pura Pucak Penulisan yang diselenggarakan dari tanggal 10 September 2024 yang diakhiri tanggal 27 Oktober 2024.
Dalam kesempatan tersebut, seorang Krama Banua dari Desa Sukawana yang bernama Nang Bondol menitipkan Tah yaitu alat untuk bersih-bersih dan memotong rumput kepada Sang Nyoman Sedana Artha dan I Wayan Diar. Tah tersebut merupakan simbolis sebagai pengingat jika ada harapan yang dititipkan kepada calon pemimpin dan sebagai alat yang diberikan masyarakat untuk bekerja sebagai pemimpin, sehingga apapun nantinya dapat memperhatikan Pura Pucak Penulisan. “Niki Tyang titipkan Tah niki sebagai simbol harapan dan alat bekerja untuk bapak dalam Ngayah untuk Masyarakat” ungkap Nang Bondol.
I Nyoman Sedana Artha merasa terharu dan merasa dengan adanya titipan Tah ini harus selalu kerja keras, kebawah, dan bersatu dengan masyarakat. “Tah juga adalah simbolis pertanian, dan tentunya akan memperhatikan pertanian” ujar I Nyoman Sedana Artha.
Nang Bondol berharap Para Pemimpin dari Gebog Domas Pura Pucak Penulisan mulai Ngayah, bersatu dan memperhatikan Pura Pucak Penulisan, dimana Pura Pucak Penulisan sebagai Pura Kahyangan Jagat adalah salah satu Pura Tertua di Bali yang memiliki tata upacara yang unik. “Tolong para pemimpin, tokoh, DPR perhatikan Pura Pucak Penulisan ini, Mari ngayah, jangan sudah duduk jadi pemimpin tidak pernah ngayah di Pura Pura pucak penulisan, Hati-hati taksinya berkurang karena tidak pernah Ngayah di Pura Pucak. penulisan” pesan Nang Bondol selaku krama banua yang menyerahkan Tah tersebut. (hd)