Denpasar (baliwananews.com) – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memberikan semacam rekomendasi imbauan kepada masyarakat di Provinsi Bali agar melakukan langkah antisipatif terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, serta puting beliung pada periode pergantian musim/periode pancaroba (periode Maret, April hingga Mei 2024) dan melakukan langkah pencegahan/antisipasi menjelang saat memasuki dan pada puncak.musim kemarau juga tindakan antisipasi di wilayah yang diprakirakan mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian dan hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (22/3/2024).
Untuk itu diharapkan untuk lebih mengoptimalkan penampungan air pada sisa musim hujan, untuk memenuhi danau, waduk, embung dan tempat penyimpanan air lainnya. Untuk menekan risiko penurunan hasil panen pada lahan sawah, maka pengelolaan air bagi kebutuhan pertanian harus dilakukan dengan lebih hemat serta terus memonitor media informasi BMKG (misalnya aplikasi InfoBMKG, media sosial) untuk mendapatkan informasi mutakhir dan terupdate terkait kondisi cuaca dan iklim terkini, termasuk Musim Kemarau 2024 dan perkembangannya
Berdasarkan hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika
atmosfer, Prakiraan Musim Kemarau tahun 2024 pada 20 Zona Musim (ZOM no 417 s/d 436) di Bali adalah sebagai berikut:
1. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2024 pada 20 Zona Musim (ZOM) di Bali, di Prakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret – Juni 2024.
Maret 2024: 5 Zom (25.0% dari 20 ZOM)
April 2024: 8 Zom (40.0% dari 20 ZOM)
Mei 2024 : 4 Zom (20.0% dari 20 ZOM)
Juni 2024: 3 Zom (15.0% dari 20 ZOM)
Daerah yang diprakirakan paling awal memasuki musim kemarau sebanyak 2 ZOM yaitu pada Maret dasarian II, yang meliputi wilayah ZOM 434 (Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan dan Karangasem bagian selatan) dan ZOM 436 (Nusa Penida). Daerah yang selanjutnya diprakirakan memasuki musim kemarau pada Maret dasarian III yaitu ZOM 424 (Buleleng bagian utara), 433 (Karangasem bagian selatan) dan ZOM 435 (Gianyar bagian selatan, Kodya Denpasar dan Badung bagian selatan).
Daerah yang diprakirakan memasuki musim kemarau pada bulan April sebanyak 8 ZOM, dimana pada April dasarian I daerah yang masuk musim kemarau adalah wilayah ZOM 428 (Karangasem bagian timur).
Selanjutnya daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau pada April dasarian II adalah ZOM 418 (Jembrana bagian barat dan Buleleng bagian barat). Kemudian daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau pada April dasarian Il meliputi 417 (Sebagian besar Jembrana), ZOM 425 (Buleleng bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara), ZOM 426 (Buleleng bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat dan Buleleng bagian tenggara), ZOM 427 (Bangli bagian utara dan timur), ZOM 430 (Karangasem bagian barat dan Bangli bagian selatan), ZOM 432 (Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan dan Badung bagian tengah).
Daerah yang diprakirakan memasuki musim kemarau pada bulan Mei sebanyak 4 ZOM, dimana pada Mel dasarian I daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau meliputi ZOM 419 (Jembrana bagian utara dan Buleleng bagian tengah) dan ZOM 429 (Karangasem bagian tengah).
Selanjutnya daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau pada Mei dasarian II yaitu ZOM 431 (Tabanan bagian tengah, badung bagian tengah dan Gianyar bagian tengah). Kemudian daerah yang diprakirakan masuk
musim kemarau pada Mei dasarian III yaitu ZOM 420 (Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat).
Daerah yang diprakirakan memasuki musim kemarau pada bulan Juni sebanyak 3 ZOM, yaitu pada Juni dasarian I di wilayah ZOM 421 (Buleleng bagian selatan). Daerah yang diprakirakan memasuki musim kemarau pada Juni dasarian II yaitu ZOM 423 (Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara dan Badung bagian utara). Daerah yang paling akhir diprakirakan memasuki musim kemarau pada Juni dasarian III yaitu ZOM 422 (Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah).
2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2024 terhadap rata-rata periode 1991-2020.
– Maju (lebih cepat): 5 ZOM (25.0 % dari 20 ZOM)
– Sama: 6 ZOM (30.0% dari 20 ZOM)
– Mundur (lebih lambat): 9 ZOM (45.0 % dari 20 ZOM)
Daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau lebih awal dari Normalnya meliputi 5 ZOM, yaitu pada ZOM 424, 430, 433, 434 dan ZOM 435. Daerah yang diprakirakan paling cepat (Maju 4 dasarian) masuk musim kemarau yaitu pada ZOM 430 (Karangasem bagian barat dan Bangli bagian selatan). Daerah yang diprakirakan masuk musim kemarau lebih lambat dari Normalnya meliputi 9 ZOM, yaitu ZOM 419, 420, 421, 422, 423, 425, 427, 428 dan ZOM 431. Daerah yang diprakirakan paling mundur (Mundur 3 dasarian) masuk musim kemarau yaitu ZOM 420 (Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat) dan ZOM 423 (Buleleng bagian tengah dan selatan.
Diseminasi prakiraan cuaca tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III di Badung, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali – Penida, Kepala Kantor SAR Denpasar, Kepala Pusdalops PB Provinsi Bali, Kepala Stasiun Meteorologi | Gusti Ngurah Rai, Kepala Stasiun Geofisika Denpasar. (hd)