Jakarta – baliwananews.com | Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Australia untuk memperkuat kerja sama kesehatan, termasuk pendidikan tenaga medis, penelitian, dan inovasi teknologi. Pertemuan dengan pejabat Australia membahas finalisasi strategi kesehatan 2025-2033 serta alokasi hibah untuk transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 3-4 Februari 2025 di Canberra. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Australia, serta mempercepat transformasi kesehatan Indonesia melalui pengembangan tenaga medis, penelitian inovatif, dan standarisasi layanan kesehatan. Dalam kunjungannya, Menkes RI bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan utama, termasuk Menteri Kesehatan dan Layanan Lanjut Usia Australia, Mark Butler, serta Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong. Selain itu, Menkes juga berdiskusi dengan Dubes Global Health Australia, Lucas de Toca, serta akademisi dari Flinders University dan Australian National University.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga medis Indonesia di Australia, termasuk peluang fellowship bagi dokter spesialis dan transfer pengetahuan bagi perawat. Pembahasan juga mencakup standarisasi keperawatan antara Indonesia dan Australia guna meningkatkan kualitas tenaga medis Indonesia agar dapat bersaing di tingkat global. Dalam kesempatan ini, Menkes RI mengusulkan model kerja sama pendidikan perawat Indonesia dan Jerman sebagai referensi bagi Australia untuk merekrut tenaga perawat dari Indonesia. Selain itu, Menkes RI meninjau inovasi teknologi kesehatan di Calvary Bruce Private Hospital, termasuk penggunaan bedah robotik dan layanan ortopedi canggih. Di Australian National University, Menkes juga membahas kerja sama dalam penelitian genomik, imunologi, dan pengembangan vaksin.
Dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Australia, Menkes RI juga membahas finalisasi strategi kerja sama kesehatan Indonesia-Australia periode 2025-2033. Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat ketahanan kesehatan kawasan, termasuk mendukung ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) serta peralihan Indonesia ke Wilayah Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO WPRO). Selain itu, kedua Menteri Kesehatan menekankan pentingnya implementasi nota kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan yang sudah ada dengan penyusunan Joint Action Plan yang mencakup berbagai aksi strategis. Dalam pertemuan dengan Hon. Warren Entsch MP dari TB Caucus, Menkes RI juga mendorong percepatan eliminasi Tuberkulosis (TB) di Indonesia melalui inovasi diagnostik dan pengobatan berbasis riset terbaru.
Sebagai bagian dari komitmen bilateral, Australia berencana mengalokasikan hibah baru untuk program kesehatan SEHAT periode 2025-2033. Hibah ini akan difokuskan pada penguatan layanan kesehatan primer, pencegahan stunting, serta respons darurat kesehatan. Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat realisasi berbagai inisiatif strategis dalam reformasi sistem kesehatan Indonesia, serta semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia di bidang kesehatan. Dengan kerja sama ini, Indonesia berupaya membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh, berdaya saing global, dan berbasis inovasi teknologi serta penelitian mutakhir.