Denpasar (Baliwananews.com) – kelonjakan angka suara PSI menjadi 3,13 persen dalam 2 hari terakhir dinilai mencurigakan dan berkemungkinan adanya manipulasi.
Baru-baru ini, terjadi kelonjakan suara dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sudah berhasil di rekapitulasi secara resmi oleh KPU sampai saat ini. Lonjakan suara tersebut dari sebanyak 0,12 persen dalam 2 hari terakhir yaitu 1-2 Maret 2024 hingga sebesar 3,13 persen yang mendekati ambang batas parlemen.
Namun, sebelumnya, juru bicara PSI, Sigit Widodo, optimis PSI akan raih ambang batas parlemen dengan mengacu pada elektabilitas PSI terakhir sebelum pencoblosan termasuk survei internal. Menurut Sigit, quick count punya margin of error sekitar 1-2 persen.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai kenaikan suara ini sebagai anomali dikarenakan jauh berbeda dengan hasil quick count sebesar 2,82 menurut Litbang Kompas per Jumat (17/2/2024). Pangi menilai proses rekapitulasi berkemungkinan terjadinya manipulasi oleh pihak-pihak tertentu.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Idham Holik, mengatakan bahwa hasil pemilu secara resmi ditentukan lewat rekapitulasi manual berjenjang dan masih belum mengerti alasan dari kelonjakan angka suara tersebut. (hd)