Tingginya Angka Pengangguran di Jakarta

banner 468x60

Jakarta – baliwananews.com | Dinas Tenaga Kerja Jakarta mencatat 328 ribu pengangguran, 50 persen dari SMA/SMK. Meski angka pengangguran menurun, DKI Jakarta menghadapi PHK tertinggi dengan 7.469 kasus pada Juni 2024. Upaya pelatihan dan fasilitasi PHK terus dilakukan.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta mengungkapkan bahwa ada 328 ribu pengangguran di Jakarta, dengan 50 persennya berasal dari lulusan SMA dan SMK. Kepala Disnaker DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan profiling terhadap para pengangguran ini untuk mengikuti pelatihan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD). “Memang paling banyak di Jakarta Timur. Kami telah buka program unggulan di sana untuk melatih mereka dan memberikan sertifikat sebagai modal melamar kerja,” kata Hari pada Selasa (6/8/2024).

Meskipun setengah dari pengangguran adalah lulusan sekolah, Hari menegaskan bahwa angka pengangguran di Jakarta menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tertinggi, mencapai 7.469 kasus pada bulan Juni 2024. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, berjanji akan memfasilitasi para tenaga kerja yang di-PHK, meski mengakui bahwa banyak dari mereka bukan warga asli Jakarta.

Secara nasional, tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,2 persen, tertinggi di ASEAN, meski sedikit menurun dari tahun sebelumnya. Data menunjukkan bahwa pengangguran banyak terjadi di daerah perkotaan, termasuk Jakarta, yang terus menghadapi tantangan dalam mengatasi tingginya angka pengangguran dan PHK. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *