Oleh : I Made Somya Putra, SH. MH
Sukawana (Baliwananews) – Kawasan Kintamani di Bali mungkin menghadapi ancaman rusak akibat investasi yang tidak terkendali atau tidak terfilter. Pembangunan Fisik dan proyek investasi dapat membawa dampak perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Hal tersebut diungkapkan oleh I Made Somya Putra, Aktivis Lingkungan dan juga Praktisi hukum dalam siaran persnya, Selasa (14/10) terkait ‘Masa Depan Lingkungan Terhadap Pariwisata Bali’.
“Saya melihat adanya kerjasama (MoU) pemerintah daerah setempat yang memberikan peluang buat kaum Kapitalis yang malah berpotensi akan membuat kawasan Kintamani malah berangsur Rusak di kemudian hari dengan dalih pariwisata,” ujar Somya.
Beberapa kemungkinan dampak negatif yang dapat menyebabkan Kintamani mengalami kerusakan antara lain kerusakan Lingkungan akibat Pembangunan proyek investasi yang tidak ramah lingkungan dapat menyebabkan kerusakan habitat dan ekosistem.
Menurutnya, Pembangunan proyek investasi dapat menyebabkan masyarakat lokal kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan.
“Eksploitasi Sumber Daya Alam akibat Investasi yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, sehingga mengancam kelestarian lingkungan,”
Menurutnya, untuk mencegah hal ini terjadi, perlu dilakukan pengelolaan lingkungan yang Baik dengan melakukan kajian lingkungan yang komprehensif sebelum pembangunan proyek investasi.
“Partisipasi Masyarakat Lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan proyek investasi,” ujarnya.
Investasi yang Berkelanjutan dengan mengutamakan investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (hd)














