Ngurah Ambara: Pentingnya Satu Komando Prabowo – Gibran untuk Pimpin Denpasar

Nasional, Politik20 Views
banner 468x60

Denpasar – Baliwananews.com | Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra SH (GNAP) yang dipercaya untuk maju dalam pemilihan ini oleh Partai Gerindra. Izinkan saya berbagi pandangan mengenai pentingnya satu jalur atau satu komando dalam kepemimpinan kita. Dengan visi satu jalur atau satu komando dimana visi dan misi dari presiden, gubernur, hingga walikota linier kita dapat lebih mudah dalam menciptakan program dan kebijakan yang tepat sasaran dan terarah.

Hal tersebut dikemukakan GNAP saat Sosialisasi serta Pengukuhan Relawan Denpasar Utara, Sabtu (21/9/2024).

“Kita semua tahu, Denpasar adalah ibukota Bali, daerah yang dikenal dengan destinasi wisatanya yang luar biasa. Namun, dibalik keindahan itu, ada tantangan besar yang sedang kita hadapi. Dari ironi kemacetan yang parah, infrastruktur yang kurang memadai, hingga banjir yang sering melanda, semua ini mengganggu kenyamanan masyarakat dan kunjungan wisatawan. Selain itu, tata ruang yang tidak terencana dengan baik membuat Denpasar kehilangan daya tarik sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi,” kata GNAP

Salah satu pepatah yang sering kita dengar adalah, “Tak kenal maka tak sayang.” Begitu pula pentingnya membangun keterhubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan posisi saya sebagai kader Partai Gerindra Saya tidak mengajukan diri menjadi calon, tetapi diberikan amanah untuk memimpin, karena partai melihat rekam jejak, prestasi, dan komitmen saya terhadap pembangunan masyarakat. dan hubungan yang erat dengan Presiden yang juga ayah ideologis kami merupakan ketua umum partai, kita dapat memanfaatkan sinergi ini. Dengan satu jalur atau satu komando dimana visi dan misi dari presiden, gubernur, hingga walikota linier kita dapat lebih mudah dalam menciptakan program dan kebijakan yang tepat sasaran dan terarah.

Masalah di Denpasar ini tidak kecil, dan solusinya pasti memerlukan sumber daya yang besar. Anggaran yang ada di Kota Denpasar tidak cukup untuk mengatasi semua isu ini dengan cepat tanpa dukungan penuh dari pemerintah pusat. Seperti yang kita saksikan bersama, beberapa proyek strategis seperti Pelabuhan Sanur dan Kawasan Ekonomi Khusus rumah sakit internasional di Sanur adalah contoh nyata dukungan yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat dibiayai semata-mata oleh APBD kita.

Inilah saatnya kita bersatu, mendukung kepemimpinan yang terintegrasi, sehingga memungkinkan konsultasi dan koordinasi yang lebih baik. Dengan 1 jalur, kita bisa lebih mudah mengatasi tantangan-tantangan besar ini, dari kemacetan yang harus kita urai, banjir yang perlu kita atasi, hingga penataan kota yang akan meningkatkan daya tarik pariwisata.

Masalah lain yang perlu kita perhatikan adalah hilangnya penduduk usia kerja di Denpasar yang merugikan, di mana indikator BPS menunjukkan penurunan penduduk usia kerja. Ini menandakan banyaknya individu usia kerja yang tidak terserap pada lapangan kerja Keadaan ini sangat mengkhawatirkan bagi pertumbuhan ekonomi di Denpasar. Tenaga kerja merupakan modal penting dalam menggerakkan roda pembangunan, dan mereka memiliki potensi besar dalam mempercepat perkembangan ekonomi kota kita,ini perlu mendapat perhatian lebih dan langkah konkret, yang hanya bisa kita capai dengan dukungan pemerintah pusat.

Saat ini, lanjut GNAP, kondisi pelestarian budaya di Denpasar semakin terancam oleh laju perkembangan ekonomi yang cepat. Di tengah persaingan mencari pekerjaan, banyak warga Bali yang terpaksa terfokus pada upaya menghidupi diri dan memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan ritual keagamaan.

Sebagai masyarakat yang sadar akan pentingnya melestarikan adat dan budaya, kita mencintai warisan nenek moyang kita. Namun, kesibukan sehari-hari membuat kita semakin kurang memiliki waktu untuk terlibat dalam upacara adat dan menjaga tradisi. Partisipasi pemerintah dalam pelestarian budaya, sayangnya, masih sangat minim. Di sinilah, sebagai calon Walikota Denpasar, saya hadir dengan misi dan gagasan untuk memberikan dukungan yang nyata dalam pelestarian budaya.

“Saya berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Bali, guna meneguhkan keberadaan adat dan budaya Bali. Salah satu langkah nyata yang akan saya lakukan adalah penyiapan Dana Bina Kesejahteraan Keluarga (BKK) setiap Banjar sebesar Rp 200 Juta per tahun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membiayai pelatih tari, tabuh, olahraga, dan sastra Bali, serta untuk menyelenggarakan lomba-lomba budaya yang dapat memotivasi generasi muda untuk ikut belajar dan mempelajari kebudayaan kita,” tegas Ngurah Ambara.

Mari kita bersama menjadikan Denpasar sebagai kota yang tidak hanya nyaman untuk ditinggali, tetapi juga menjadi tujuan wisata kelas dunia.

Dalam perjalanan ini, mari kita bersatu bersinergi Dengan 1 jalur, visi kita untuk Denpasar maju yang penuh harapan , denpasar maju yang berwawasan masa depan akan menjadi kenyataan. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *