Khawatir Keamanan Data, DeepSeek Dilarang di Berbagai Negara

Gaya Hidup16 Views
banner 468x60

Denpasar – baliwananews.com | Model AI DeepSeek mulai dilarang di beberapa negara seperti AS, Italia, Korea Selatan, Taiwan, dan Australia karena kekhawatiran terkait keamanan data, privasi pengguna, serta potensi akses pemerintah Tiongkok terhadap informasi yang dikumpulkan.

Kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek yang belakangan sedang ramai diperbincangkan kini mulai dilarang di beberapa negara. Larangan ini disebabkan oleh berbagai alasan, seperti masalah keamanan, privasi, dan ketidaksesuaian dengan peraturan lokal.

Keberadaan DeepSeek dianggap berisiko, terutama dalam hal pengelolaan data pengguna yang berpotensi diakses oleh pemerintah Tiongkok. Regulasi keamanan siber di Tiongkok dinilai memungkinkan pemerintahnya mengakses data dari perusahaan teknologi lokal.

Beberapa negara juga menilai kebijakan privasi DeepSeek kurang transparan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kebocoran data atau penyalahgunaan informasi pribadi. Beberapa negara yang waspada dengan kehadiran DeepSeek, yaitu Amerika Serikat, Italia, Korea Selatan, Taiwan, dan Australia.

Pemerintah Amerika Serikat berencana melarang penggunaan DeepSeek pada perangkat resmi pemerintah. NASA telah memblokir aplikasi ini sejak 31 Januari 2025 dan Angkatan Laut AS memperingatkan anggotanya untuk tidak menggunakan DeepSeek karena potensi masalah keamanan dan etika.

Otoritas Perlindungan Data Italia (Garante) membatasi pemrosesan data pengguna Italia pada DeepSeek sejak 30 Januari 2025. Alasannya adalah kurangnya transparansi mengenai bagaimana DeepSeek menggunakan data pribadi penggunanya.

Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan melarang sementara penggunaan DeepSeek di perangkat karyawan mereka karena masalah keamanan. Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan juga meminta penjelasan dari DeepSeek terkait pengelolaan informasi pribadi pengguna.

Di Taiwan, pemerintahnya memblokir DeepSeek di seluruh departemen pemerintah dengan alasan risiko keamanan, terutama terkait hubungan tegang dengan Tiongkok.

Kemudian, baru baru ini pemerintah Australia memblokir akses ke DeepSeek di semua perangkat pemerintah karena kekhawatiran terhadap keamanan data. Semua lembaga pemerintah Australia melarang penggunaan aplikasi dan situs web DeepSeek.

Mengutip Akurat.co, kebijakan privasi DeepSeek mengumpulkan berbagai informasi pengguna, termasuk email, nomor telepon, kata sandi, tanggal lahir, serta riwayat interaksi dengan chatbot. Platform ini juga merekam data teknis seperti alamat IP, pola penekanan tombol, dan detail sistem operasi. Informasi yang dikumpulkan dapat dibagikan dengan mitra periklanan dan penyedia layanan, yang menimbulkan pertanyaan mengenai durasi penyimpanan dan aksesibilitas data tersebut.

DeepSeek memang bukan satu-satunya AI yang mengumpulkan data pengguna. ChatGPT dari OpenAI, misalnya, juga melakukan praktik serupa. Namun, platform AI Barat seperti OpenAI lebih terikat dengan regulasi perlindungan data di Uni Eropa dan wilayah lainnya, sehingga dianggap lebih dapat diawasi dibandingkan dengan DeepSeek. (red)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *