Bali (Baliwananews.com) – Google meluncurkan Search Generative Experience (SGE), yang meningkatkan layanan pencarian internetnya dengan teknologi AI generatif di pasar Asia Pasifik. Walau pasar Asia Pasifik baru menyumbang 16% dari pendapatan global, namun potensi pasar ini bersinar dalam jumlah populasi dan penetrasi internet yang terus meningkat, serta jumlah UMKM yang mulai menjamur di wilayah tersebut.
Google telah meluncurkan versi beta dari Search Generative Experience (SGE), yang meningkatkan layanan pencarian internetnya dengan teknologi AI generatif. Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat banyaknya peluang besar untuk Google mengembangkan potensinya khususnya di Asia. Google melihat letak Asia menjadi peluang besar untuk menerapakan strategi global Google. Maka dari itu, Google akan menjajaki pasar-pasar baru di kawasan Asia-Pasifik dengan fokus pada teknologi kecerdasan buatan yang generatif.
Scott Beaumont selaku presiden Asia Pasifik raksasa teknologi AS mengungkapkan bahwa Jepang dan India menjadi tempat utama Google meluncurkan SGE sebab dua negara ini memiliki ketertarikan besar dibandingkan pasar global lainnya. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa Korea akan berada di urutan teratas terkait pemakaian AI.
Beaumont menyebutkan bahwa memperluas layanan ke Eropa setelah pertama kali meluncurkannya di AS merupakan hal yang “lebih mudah di masa-masa awal” bagi Google. Namun, ia mengatakan di sejumlah produk selama lima tahun terakhir, dan sekarang khususnya dengan AI, bukan Eropa yang menjadi tujuan berikutnya, melainkan ke Asia.
Perusahaan induk Google, Alphabet, melaporkan penjualan sebesar $47 miliar di wilayah Asia-Pasifik (APAC) pada tahun fiskal 2022 yang berakhir pada bulan Desember. Penjualan APAC menyumbang 16% dari pendapatan global. Total penjualan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika mencapai $82 miliar pada periode yang sama, menyumbang 29% dari pendapatan global.
Lebih dari separuh populasi pengguna internet terbesar terdapat di kawasan Asia Pasifik serta pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Pasifik memiliki tingkat penetrasi digital yang semakin meningkat dan kemungkinan pengungkit pertumbuhan ini akan semakin besar. Beaumont mengatakan bahwa Google bertujuan untuk memperluas semua sumber pendapatan di pasar Asia, termasuk layanan komputasi awan, penjualan perangkat keras seperti smartphone, dan iklan online.
Beaumont menunjukkan bahwa AI generatif dapat bermanfaat bagi Asia sebagai “pemukul yang tak ternilai” atau “asisten eksekutif”. Di pasar Asia sendiri, ia mengatakan bahwa permintaan dari bisnis kecil dan menengah sangat tinggi, dan teknologi akan digunakan untuk membantu meningkatkan produktivitas bisnis-bisnis ini secara drastis.
Banyak mitra bisnis kecil Google di Tiongkok, mengungkapkan keinginannya untuk turut mendapatkan manfaat AI bagi perkembangan bisnisnya. Namun, Google menyangkal kemungkinan layanannya memasuki pasar AI generatif di negara tersebut sebab ia mengatakan jika memasuki pasar Tiongkok ia akan mengalami hambatan yang sama dengan pengalaman sebelumnya. Pada tahun 2010, Google telah menghentikan layanan pencariannya dari Tiongkok karena penentangan perusahaan terhadap sensor internet dan serangan cyber yang berasal dari Tiongkok. Di samping itu, Beaumont mengungkapkan bahwa komunitas pengembang Android di Tiongkok sangat bersemangat untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas di bidang teknologi. Ia juga mengatakan bahwa perusahaan Google telah memiliki sejumlah mitra perangkat keras di Tiongkok. (rls/hd)