Denpasar (Baliwananews.com) – Hari Gizi Nasional 2024 dengan tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting,” fokus pada MP-ASI kaya protein hewani untuk cegah stunting sebagai salah satu cara Indonesia mencapai usia emas pada 2045
Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan usia seratus tahun atau yang dikenal sebagai usia emas. Pada saat itu, Indonesia diharapkan telah menjadi negara sejahtera dan maju, sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya memiliki generasi penerus yang sehat dan cerdas untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Menkes Budi, kesehatan dan kecerdasan anak-anak Indonesia sangat penting karena tanpa itu, Indonesia sulit untuk menjadi negara maju. Dia mengingatkan bahwa kekurangan gizi pada anak-anak dapat menghambat perkembangan kecerdasan mereka. Oleh karena itu, upaya perbaikan gizi anak-anak menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia emas.
Ada tiga langkah penting yang harus dilakukan oleh kader kesehatan di Posyandu, yang merupakan garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pertama, melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan. Kedua, jika berat dan tinggi badan tidak naik, anak harus dirujuk ke dokter di puskesmas. Ketiga, anak yang mengalami masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Maria Endang Sumiwi menambahkan bahwa asupan protein hewani dalam makanan pendamping ASI harus mencukupi, terutama ketika anak berusia 6 bulan, di mana kebutuhan nutrisinya tidak lagi dapat terpenuhi hanya dari ASI. Efektivitas pemberian protein hewani perlu dipantau secara berkala, dan jika berat badan anak tidak naik, orang tua disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di puskesmas.
Hari Gizi Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Januari. Tema peringatan HGN tahun ini adalah “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting,” dengan slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas.” Tujuan peringatan ini adalah mengedukasi dan menggaungkan pemberian makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani melalui berbagai kegiatan di tingkat pusat hingga masyarakat, melibatkan pemerintah dan swasta. (hd)
