Bali (Baliwananews.com) – Pembelian beras di toko ritel modern dibatasi 2 kantong per hari untuk kemasan 5 kg sebagai upaya agar pembagian beras ke seluruh masyarakat terbagi rata dan mencegah panic buying.
Pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mulai dibatasi. Sebagai informasi, beras SPHP berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang digelontorkan ke masyarakat guna menstabilkan pasokan dan harga. Masyarakat hanya boleh membeli dua kantong per hari untuk kemasan 5 kg di ritel modern. Namun, pembatasan tersebut hanya dilakukan pada beras SPHP saja. Sementara beras premium diserahkan kepada kebijakan masing-masing toko ritel. Sejauh ini, ada beberapa toko ritel yang telah membatasi pembelian beras premium dikarenakan keterbatasan stok. Pembatasan tersebut diberlakukan pada toko ritel seperti Indomaret, Alfamart, hingga Farmers Market. Jadi, setiap orang hanya dapat membeli beras maksimal 10 kilogram per hari.
Regional Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Faruq Asrori mengatakan bahwa alasan Alfamart melakukan pembatasan pembelian adalah agar masyarakat bijak dalam berbelanja sehingga tidak melakukan yang namanya panic buying. Selain itu, juga ada kendala pasokan dari pemasok beras sehingga stok di toko menurun hingga 30 persen.
Selaras dengan hal itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan alasan pembatasan itu adalah demi mendorong masyarakat untuk berbelanja dengan bijak. Terlebih, Indonesia tengah menghadapi kekeringan karena El Nino.
“Tentunya masyarakat kami ajak bersama untuk senantiasa berbelanja bijak yang artinya sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal,” ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, dikutip dari CNN Indonesia pada Rabu (4/10).
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey pun mengatakan bahwa pembatasan dilakukan demi mengatasi panic buying atau melakukan pembelian secara berlebihan. Namun, masyarakat tak perlu khawatir sebab pembatasan maksimal pembelian beras akan dicabut di ritel apabila stok sudah melimpah lagi. Jadi, untuk saat ini, masyarakat diharapkan melakukan pembelian dan penggunaan beras dengan bijak. (red)