Denpasar – baliwananews.com | Calon Gubernur Bali yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Made Muliawan Arya, yang dikenal dengan nama De Gadjah menegaskan bahwa tidak hanya sekedar omongan belaka jika banyak yang mengatakan bahwa situasi Bali saat ini sedang “tidak baik-baik saja” sebab memanglah demikian situasi lingkungan yang terjadi seperti berserakannya sampah di beberapa tempat dan belenggu kemacetan lalu lintas yang seolah tidak mampu ditangani pemerintah.
Pihaknya merasa heran setelah sekian lama memimpin, ternyata masyarakat Bali tidak kunjung sejahtera, pembangunan proyek besar malah mangkrak dan berujung defisitnya anggaran yang akan ditanggung bersama masyarakat Bali dan membuat angka kemiskinan kian meningkat.
Hal tersebut dikemukakan De Gadjah saat orasi dihadapan Relawan Pemenangan “ABDI” dan De Gadjah For Bali 1 di Kawasan Kebo Iwo Utara Denpasar, Kamis (3/10/2024).
“Kota Denpasar yang memiliki demografi yang tidak begitu besar sudah semestinya tidak mengalaminya problematik yang sedemikian parah namun jika kita memiliki pemimpin yang mampu mencarikan solusi tentang beberapa permasalahan yang ada seperti penanganan sampah dan parahnya kemacetan,” kata Nengah Yasa Adi Susanto, Calon Wakil Wali Kota Denpasar yang berpasangan dengan Gede Ngurah Ambara Putra (GNAP).
Maka jikalau pasangan Ngurah Ambara – Adi Susanto “ABDI” dengan nomor urut 1 dipercaya memimpin kota Denpasar maka kami berdua akan berkeliling setiap pagi untuk mendengarkan keluhan warga dan cepat mencarikan solusi permasalahan.
“Angka pengangguran yang tinggi, tingkat kemiskinan yang besar serta adalah menjadi fokus pasangan “ABDI” demi Kota Denpasar yang lebih baik,” tegas Calon Wakil Walikota yang juga praktisi hukum ini.
Terbaru, pihaknya berencana akan memberikan bantuan sarana mobil ambulan gratis 24 jam untuk masyarakat agar mempermudah evakuasi penanganan darurat ke rumah sakit dan jenazah.
Oleh karena itu demi mewujudkan pembenahan menuju Kota yang lebih baik dan terintegrasi “Smart City” diperlukan suatu alur kepemimpinan yang selaras dengan visi misi Prabowo-Gibran agar sejalan beriringan koordinasinya,” kata Cawali Ngurah Ambara yang disambut dengan gegap gempita dan teriakan kemenangan relawan.
Paslon ini diusung oleh koalisi Partai Gerindra, PSI, dan Partai Nasdem serta didukung sejumlah parpol nonparlemen seperti PAN, Partai Buruh, Partai Garuda, PKS, dan PKN.
Dalam visi misi paket Abdi, lanjut Ngurah Ambara, pihaknya ingin menggenjot penerapan smart city (kota cerdas) untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Denpasar. Mulai dari masalah sampah, kemacetan, banjir, kependudukan, pendidikan, dan permasalahan lainnya.
“Kami ingin membangun Kota Denpasar yang aman, berbudaya, dialogis, dan inovatif,” imbuhnya.
Calon walikota Denpasar, ABDI Ambara Adi, menggelar sosialisasi di Jalan Kebo Iwa, menarik perhatian banyak warga setempat. Dalam orasinya, Ngurah Ambara menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur serta kebutuhan akan anggaran yang besar dari pusat untuk menyelesaikan berbagai masalah di kota ini, termasuk kemacetan dan pengelolaan sampah.
“Permasalahan kemacetan dan manajemen sampah di Denpasar sangat membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan dan sampah. Oleh karena itu, kita membutuhkan kepemimpinan yang bersinergi antara presiden, gubernur, dan walikota secara linier,” ucap Ngurah Ambara. Dia menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan akan menciptakan Denpasar sebagai kota yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Ngurah Ambara juga menyoroti perlu ada layanan kesehatan dan ambulan ditiap desa dan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan GRATIS bagi warga Denpasar. Ia mengungkapkan bahwa warga yang bekerja diharuskan untuk memiliki BPJS Kesehatan, yang mencakup diri mereka sendiri, pasangan, dan dua anak mereka. “Dengan demikian, pemerintah kota akan memfokuskan anggaran untuk membiayai warga yang tidak bekerja. Kami memahami bahwa sebagian pelaku UKM mungkin memiliki alasan keterbatasan dalam memberikan jaminan kesehatan atau memberikan BPJS kepada karyawannya untuk mendapatkan layanan kesehatan. Namun, Pemkot Denpasar akan berusaha menciptakan iklim usaha yang mendukung kesejahteraan bagi usaha dan karyawan mereka,” singkatnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ambara juga berkomitmen untuk menyediakan internet gratis di seluruh Denpasar dengan membangun infrastruktur jaringan internet mandiri. Di bidang pendidikan, ia menjanjikan pendidikan gratis tanpa pungutan, serta subsidi untuk sekolah swasta yang memastikan tidak ada tambahan biaya bagi orang tua siswa. “Pendidikan adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan. Dia menekankan pentingnya menjadikan Denpasar sebagai tujuan wisata yang menarik, yang akan berdampak positif bagi perekonomian, terutama dengan 70% masyarakat yang bergantung pada industri pariwisata. Dalam konteks ini, Ngurah Ambara menggarisbawahi komitmennya untuk memperluas lapangan kerja. “Kami akan mendorong pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan dengan mengembangkan program-program yang menarik investasi dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memberikan peluang usaha bagi masyarakat sehingga masyarakatnya mampu melestarikan adat dan budayanya ,” tambahnya. dan kami ingin menjadikan Denpasar sebagai smart city yang efisien, transparan, dan akuntabel,” jelasnya, menekankan pentingnya pengaduan yang ditangani melalui satu aplikasi.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Denpasar sebagai smart city yang efisien, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.
Untuk mewujudkan visi smart city, Ngurah Ambara memaparkan evaluasi Digital Density Index (DDI) 3.0, yang berfokus pada penggunaan teknologi digital dalam meningkatkan pelayanan publik.
1. Pelayanan Publik Terintegrasi Pengembangan sistem e-Government memungkinkan warga mengakses berbagai layanan, termasuk pengurusan izin, pembayaran pajak, dan pengaduan melalui satu aplikasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan tingkat penggunaan aplikasi dan waktu penyelesaian layanan.
2. Layanan Kesehatan Digital
Penerapan telemedicine dan aplikasi kesehatan terintegrasi dengan data kesehatan masyarakat meningkatkan akses layanan. Evaluasi akan meliputi jumlah konsultasi daring, tingkat kepuasan pasien, dan pengurangan waktu tunggu di fasilitas kesehatan.
3. Keterlibatan Masyarakat
Penggunaan platform digital untuk melaporkan masalah dan memberikan umpan balik terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. Evaluasi ini mengukur jumlah laporan, respons pemerintah, dan kepuasan masyarakat terhadap tindakan yang diambil.
4. Pendidikan Terintegrasi
Implementasi sistem yang mengintegrasikan akses ke informasi pendidikan dan pendaftaran daring untuk sekolah, berfokus pada transparansi dan efisiensi. Evaluasi akan memperhatikan seberapa banyak orang tua yang mendaftar secara online dan kepuasan pengguna terhadap sistem ini.
Ngurah Ambara menekankan bahwa semua program ini akan dievaluasi secara sistematis, dengan pendekatan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Ia berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam pembangunan, serta memperkuat visi menjadikan Denpasar sebagai kota masa depan yang lebih baik, berkelanjutan, dan terhubung melalui teknologi digital.
Ngurah Ambara menyatakan bahwa semua program ini akan dievaluasi melalui berbagai metode, termasuk kuesioner dan survei untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, pengukuran penggunaan teknologi untuk menganalisis efektivitas aplikasi, serta evaluasi infrastruktur digital dan jaringan Wi-Fi publik.
ABDI Ambara Adi juga akan menetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI) terkait pelayanan publik dan inovasi. Data besar yang diintegrasikan dari berbagai sumber, termasuk sensor IoT, akan digunakan untuk analisis mendalam tentang efisiensi operasi kota dan dampaknya terhadap kualitas hidup masyarakat.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan dan mempersiapkan Denpasar menuju Denpasar maju yang berwawasan masa depan dan penuh harapan. Denpasar yang lebih baik dan dikelola secara berkelanjutan. (hd)