Trump Sebut Parasetamol Menyebabkan Autisme, Keliru!

banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com) – Presiden AS Donald Trump mengklaim Tylenol saat hamil terkait autisme, namun FDA dan pakar medis menegaskan belum ada bukti kausal. Studi besar di Swedia dan Jepang menunjukkan tidak ada hubungan, sementara paracetamol tetap dianggap aman dan penting bagi ibu hamil.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kontroversi setelah mengaitkan penggunaan Tylenol (paracetamol) selama kehamilan dengan risiko autisme pada anak. Dalam sebuah pengumuman di Washington, Trump berulang kali berkata, “Jangan minum Tylenol” dan meminta ibu hamil “berjuang sekuat tenaga untuk menghindarinya,” kecuali dalam kondisi demam ekstrem. Klaim ini disampaikan bersamaan dengan rencana Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menambahkan label peringatan pada acetaminophen—nama generik Tylenol—yang menyebut adanya “kemungkinan asosiasi” antara penggunaannya dengan autisme. Namun, FDA menegaskan bahwa hubungan sebab-akibat belum terbukti dan paracetamol tetap menjadi obat pereda nyeri paling aman untuk ibu hamil.

Trump tidak sendirian. Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr mendukung pernyataan tersebut dan menyinggung rencana persetujuan leucovorin, bentuk vitamin B (folat), untuk terapi autisme pada anak yang kekurangan folat. Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa penelitian leucovorin masih sangat awal. Lebih jauh, baik Trump maupun Kennedy kembali menyinggung vaksin sebagai faktor risiko autisme—padahal puluhan tahun penelitian telah menegaskan tidak ada hubungan kausal antara vaksin dan autisme. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa pernyataan semacam ini berpotensi menyesatkan publik dan merusak kepercayaan terhadap pengobatan dan imunisasi.

Sejumlah penelitian memang menunjukkan hasil yang berbeda-beda, namun tidak ada bukti kuat bahwa paracetamol menyebabkan autisme. Sebuah tinjauan Harvard pada 2023 menemukan 27 dari 46 studi menunjukkan kemungkinan keterkaitan, meski para peneliti menilai asosiasi tersebut lemah dan tetap menekankan pentingnya obat ini untuk mengatasi demam ibu hamil. Sebaliknya, studi besar di Swedia pada 2024 yang melibatkan 2,4 juta anak menemukan tidak ada hubungan antara penggunaan paracetamol saat hamil dan autisme, termasuk dalam analisis saudara kandung. Penelitian serupa di Jepang tahun 2025 dengan sampel lebih dari 200.000 anak juga menghasilkan kesimpulan yang sama.

Para ilmuwan menekankan bahwa hasil studi yang tampak kontradiktif kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pembaur, seperti kondisi kesehatan ibu hamil yang membutuhkan obat. Viktor Ahlqvist, epidemiolog dari Karolinska Institute, menyebut perbedaan angka autisme antara anak yang terpapar dan tidak hanya sekitar 0,09%, terlalu kecil untuk disimpulkan sebagai efek obat. Helen Tager-Flusberg, psikolog dari Boston University, menambahkan, “Bahkan dalam penelitian yang menemukan asosiasi kecil, tidak ada bukti bahwa paracetamol menyebabkan autisme.”

Pakar kesehatan juga memperingatkan dampak sosial dari klaim Trump. Menurut Monique Botha, psikolog perkembangan dari Durham University, peringatan keras tanpa bukti kuat dapat menimbulkan kepanikan, rasa bersalah, dan stigma bagi ibu hamil. Selain itu, membatasi penggunaan paracetamol justru dapat membahayakan karena pilihan pereda nyeri yang aman selama kehamilan sangat terbatas. “Paracetamol memiliki rekam jejak keamanan yang panjang dan tetap jauh lebih aman dibandingkan alternatif lainnya,” tegas Botha.

Lonjakan diagnosis autisme yang tercatat beberapa dekade terakhir juga bukan bukti adanya penyebab baru. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), prevalensi autisme pada anak usia 8 tahun di AS meningkat menjadi 2,77% pada 2020, terutama akibat perubahan kriteria diagnosis, peningkatan kesadaran, dan akses layanan kesehatan. Para ahli menegaskan bahwa autisme adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, sehingga tidak dapat dijelaskan oleh satu penyebab sederhana seperti obat atau vaksin.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *