TikTok Shop Resmi Collab dengan Tokopedia, Apa Dampaknya?

banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com) – TikTok Shop resmi kembali beroperasi di Indonesia pada Selasa (12/12) dengan menggandeng Tokopedia sebagai mitra. TikTok berinvestasi sebesar lebih dari US$1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) dalam jangka panjang dan mengendalikan 75,01% saham perusahaan.

TikTok Shop kembali beroperasi di Indonesia setelah tutup sejak bulan Oktober kemarin. TikTok yang berada di bawah naungan perusahaan China, Bytedance menggandeng Tokopedia dengan berinvestasi sebesar lebih dari US$1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) dalam jangka panjang dan mengendalikan 75,01% saham perusahaan.

Kerja sama tersebut dipastikan tidak akan membuat dilusi lebih lanjut soal kepemilikan Tokopedia. “Sebagai bagian dari kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia,” tulis keterangan resmi dikutip dari CNBC Indonesia.

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dalam kolaborasi ini, Tokopedia tetap menjadi platform yang melakukan penjualan di TikTok Shop. Lalu menurutnya, kolaborasi ini juga masih dalam tahap uji coba selama 3 hingga 4 bulan untuk terus disempurnakan. Saat ini, fitur keranjang kuning sudah kembali muncul di aplikasi TikTok.

Tokopedia memastikan seller di platformnya tidak akan terdampak akibat kerja sama dengan TikTok untuk kembali membuka layanan TikTok Shop. Aktivitas dan transaksi di Tokopedia tetap akan berjalan seperti biasanya. Para penjual tetap terus bisa menggunakan eksosistemnya, termasuk seluruh fitur hingga pemasaran produk.

Tokopedia dan TikTok mengatakan bahwa mereka akan mempromosikan barang-barang lokal Indonesia di platform mereka dan membantu UKM mengembangkan strategi produksi dan penjualan mereka. Kampanye tersebut telah dimulai pada Selasa (12/12), yang bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Hal ini disambut baik oleh pedagang dan afiliator yang mengaku “sangat senang” karena bisa kembali menghasilkan uang dari TikTok.

Melansir CNBC, Tokopedia memiliki 59,3 juta pengguna bertransaksi tahunan. Tokopedia juga memiliki ekosistem 15,1 juta pedagang dan 2,6 juta mitra pengemudi. Sementara itu pengguna TikTok di Indonesia mencapai 99,79 juta berdasarkan Data Reportal. Pengguna TikTok di Indonesia merupakan terbesar kedua di dunia, di bawah Amerika Serikat dengan mengesampingkan China.

Kolaborasi ini diprediksi akan mengguncang para kompetitornya yang saat ini duduk di deretan atas bisnis e-commerce kawasan ASEAN. Tokopedia merupakan perusahaan startup dengan kas paling rendah di antara para pesaingnya. Namun, mitranya, ByteDance terkenal sebagai perusahaan yang bisa meraih untung meski mencatatkan pertumbuhan yang cepat. Dengan telah mencapai level profitabilitas di induk usaha, TikTok & Tokopedia mempunyai banyak peluru untuk melakukan disrupsi pasar.(hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *