Said Didu dan Fahri Hamzah Saling Sindir di Medsos

Nasional, Politik194 Views
banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com) – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dan mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah saling berbalas sindiran di media sosial.

Hal ini berawal dari Fahri Hamzah yang mengajak rakyat memilih Prabowo dan Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ia juga melontarkan sindiran kepada dua capres dan cawapres lainnya, yakni pasangan Anies–Imin dan pasangan Ganjar–Mahfud.

Fahri Hamzah menilai tidak ada alasan kuat dan mendasar untuk memilih pasangan nomor urut 1 dan 3 tersebut.

“Saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar,” kata Fahri Hamzah melalui akun X @Fahrihamzah, seperti dikutip Hops.ID pada Rabu, 27 Desember 2023.

“Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045. Ini giliran Indonesia!” sambungnya.

Fahri Hamzah menilai bahwa konsep awal pasangan nomor urut satu dan tiga telah salah sejak awal.

Ia memberi contoh bahwa kubu Anies dan Imin mengusung konsep perubahan, tapi masih saja menjadi bagian dari penguasa.

“Yang Pertama bilang perubahan atau oposisi tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil Rakyat gak bisa!” katanya.

Menurut Fahri Hamzah, kesalahan ini juga terjadi di pasangan nomor urut tiga, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pasalnya, kubu Ganjar menghabiskan waktu sembilan tahun memuji Pemerintahan Jokowi dan menyatakan ingin melanjutkan pembangunan.

Begitu pula dengan Mahfud MD yang menjadi menteri Jokowi selama 4 tahun.

Tapi sekarang, kubu paslon ini justru berbalik menyerang Jokowi.

“Yang ketiga juga aneh, 9 tahun memuji dan mau melanjutkan. Diujung ngomel-ngomel. Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-suruh aja kok,” jelas Fahri Hamzah.

“Lah cawapres-nya menteri yang 4 tahun puji-puji bosnya kemana-mana. Terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!” tambahnya.

Melihat kekurangan paslon nomor 1 dan 3, Fahri Hamzah pun yakin rakyat akan memilih Prabowo dan Gibran.

“Ini serius, Makanya rakyat akan ke yang No.2 #PrabowoGibran2024 karena terlalu kuat argumennya,” kata Fahri Hamzah.

“Ini alasan sekali putaran sebab rakyat mustahil milih pemimpin negara yg konsep awalnya sampai sekarang membingungkan. Rakyat perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Gitu!” lanjutnya.

Fahri Hamzah yakin mendukung Prabowo dan Gibran sebab ia menilai kubu nomor 1 dan 3 tidak mau memperbaiki konsep mereka yang salah.

“Jadi, mohon maaf kalau teman2 emosi dengan fakta ini. Masalahnya yang 1 dan 3 tidak mau perbaiki Posisinya yang salah sejak awal,” jelas Fahri Hamzah.

“Saya belajar dari politik NKRI ini, memang kalau sejak awal persepsi yang kita bangun salah ya seterusnya salah. Kecuali ada keberanian untuk berubah!” sambungnya.

Said Didu lantas menyindir bahwa Fahri Hamzah semakin rajin mencecoki rakyat dengan pembenaran atas sikapnya yang kini jadi pemuja dinasti.

“Bung Fahri Hamzah makin rajin mencekoki rakyat dengan pembenaran dirinya dari anti NEPOTISME menjadi pemuja DINASTI,” katanya melalui akun X @msaid_didu.

“Itu bukan masalah persepsi tapi masalah perubahan mental IDEALISME menjadi mental JONGOSISME. Mohon maaf kalau terkesan kasar. Itu tanda saya kecewa atas perubahan diri anda,” sambungnya.

Terpantau, Fahri Hamzah tidak langsung membalas sindiran tersebut. Namun, ia membalas cuitan Said Didu yang lain.

Dalam cuitan tersebut, Said Didu menanggapi berita soal Partai Gerindra Jabar yang menargetkan 65 persen suara untuk Prabowo – Gibran.

“Bagaimana teman-teman AMIN Jabar?” kata Said Didu.

Fahri Hamzah lalu menyindir dengan meminta Said Didu untuk memperbaiki konsep Anies-Imin yang telah salah sejak awal.

Ia juga menyindir agar Said Didu berupaya lebih keras untuk menang dibandingkan melontarkan hinaan-hinaan kepadanya.

“Jangan sampai terlalu telak kalahnya bang. Tolong diperbaiki. Daripada menghina pakai penjilat, jongos dll. Mending usaha lebih keras. Masih ada waktu. Rakyat perlu terus diyakinkan. Calon abang salah start. Ayo perbaiki,” katanya.

Said Didu lantas menyindir balik bahwa ia tidak menghina. Pasalnya, menurut dia, Said Didu sudah hina sehingga tak perlu dihina.

“Bukan menghina tapi berubah dari anti NEPOTISME menjadi PENYEMBAH DINASTI adalah perbuatan hina, jadi ga perlu dihina karena memang sudah hina,” katanya. (Hops.id/hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *