Bali (Baliwananews.com) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sistem pembayaran QRIS akan diimplementasikan di Singapura mulai November 2023 guna mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, perluasan kerja sama sistem pembayaran antar negara, mendorong inklusi ekonomi keuangan, serta memperluas ekonomi dan keuangan digital.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan diimplementasikan di Singapura mulai November mendatang. Singapura akan melengkapi Thailand dan Malaysia yang sudah lebih dulu bisa menggunakan QRIS di negaranya. QRIS adalah standar kode QR nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.
Perry Warjiyo juga menyebut, QRIS antar negara (Singapura) akan diluncurkan serta diimplementasikan mulai bulan depan dan nantinya akan diperluas dengan negara ASEAN yang lain, termasuk India, Jepang, China, dan Korea Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Fillianingsih Hendarta mengatakan implementasi QRIS di Malaysia dan Thailand terus meningkat baik inbound maupun outbound. Inbound artinya turis yang ke Indonesia. Sedangkan, outbound adalah orang Indonesia yang negara tersebut.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan BI agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Di samping itu, nilai transaksi QRIS lintas negara terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pada triwulan III 2023 nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy) menjadi Rp116,54 triliun. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy). Kemudian, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, di mana sebagian besar merupakan UMKM. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94 persen (yoy). Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16 persen (yoy) menjadi Rp961,59 triliun.
Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antar negara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital. Maka dari itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta juga menargetkan kerja sama transaksi cross border dengan Singapura dapat terlaksana pada November 2023 dan ke depannya dapat terus diperluas dengan negara-negara lainnya. (red)