Denpasar (Baliwananews.com) – Shopee terus menjadi rekan dalam perjalanan UMKM lokal agar bisa menjadi pahlawan di era revolusi teknologi. Berbagai program dan fitur yang terus diberikan oleh Shopee, seperti kemudahan penarikan dana cepat hingga Program Ekspor telah membantu jutaan UMKM berdaya dan bisa memberdayakan sesama. Hingga saat ini ada lebih dari 20 juta produk UMKM asal Indonesia yang sukses ekspor hingga ke berbagai negara termasuk Brasil, Taiwan, dan Singapura.
Di momen Hari Pahlawan 2023, ada 3 pahlawan yang berhasil menjadi aktor pendukung roda perekonomian digital di Indonesia. Para pahlawan UMKM lokal ini memanfaatkan teknologi Shopee untuk bangkit dan bahkan berhasil menorehkan prestasi hingga mancanegara. Mereka adalah pelaku UMKM dari Bandung, Lampung, dan Jakarta, Herman Effendy, Dedi, serta Novian dan Ega.
Herman Effendi (40), mencoba merantau ke Jakarta setelah harus putus sekolah di tingkat SMK di Kota Padang sekitar tahun 2000. Bapak dua anak ini pun bekerja membantu rekannya berjualan stiker keliling di sekitar wilayah Jakarta Timur. Sebagai pedagang keliling, omset yang didapatkan Herman tidak menentu, bahkan seringkali ia tidak bisa menjual satu pun stiker miliknya. Melihat perkembangan zaman, ia memutuskan untuk memulai usaha online di Shopee yang diberi nama Farrel Sticker. Karena melonjaknya pesanan, ia pun membuka toko yang juga berfungsi sebagai tempat produksi di Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari seorang pedagang kaki lima, saat ini Herman Effendi sukses memberdayakan 9 orang karyawan yang tinggal di sekitar tempat produksinya.
“Alhamdulillah, dari yang tadinya 10 paling banyak 20 paket per hari, pesanan saya langsung melonjak sampai 50 paket per harinya berkat fitur affiliate Shopee, juga melalui kampanye tematik yang hadir di setiap bulannya sehingga bisa berkembang secara pesat. Yang paling saya syukuri ya karena bisa buka lapangan pekerjaan buat orang lain,” ungkap Herman.
Kisah lain datang dari Dedi (34), yang juga telah sukses mengembangkan usaha tas pria, melalui toko Akhtar Bag Grup, yang hadir di Shopee sejak tahun 2018. Dedi yang dulunya adalah seorang pengrajin di sebuah konveksi, mulai mencoba usaha sendiri, dengan modal seadanya. Saat ini, penjualan tas hasil produksinya bisa mencapai 300 buah tas per hari. Bahkan saat Bulan Ramadan, Dedi bisa melayani hingga 1000 paket per hari, dengan omset mencapai ratusan juta rupiah. Berkat bisnisnya yang berkembang, Dedi berhasil mempekerjakan 70 orang karyawan, untuk memproduksi tas dan mengelola toko onlinenya di Shopee.
Sejumlah fitur di Shopee menjadi andalan para UMKM lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Misalnya pilihan pengiriman lengkap yang bisa mereka pilih untuk mengantarkan produk ke pembeli, kampanye tematik untuk meningkatkan visibilitas serta potensi penjualan mereka melalui promosi, serta yang tidak kalah penting ada fitur penarikan dana cepat secara real-time yang menjadi fitur yang paling diandalkan oleh UMKM lokal yang sedang berkembang agar perputaran dana bisa lebih cepat.
Inovasi yang dibawa Shopee tidak hanya sekedar membuat UMKM lokal berjaya di tanah air, namun juga membawa para pahlawan ekonomi nasional ini berkembang hingga mancanegara melalui Program Ekspor Shopee. Hingga pertengahan tahun 2023, Shopee membantu pembukaan pasar ekspor ke Asia Jakarta, 10 November 202Tenggara, Asia Timur, Hingga Amerika Latin. Para pegiat UMKM lokal ini cukup mendaftar di Program Ekspor Shopee dan pesanan akan secara otomatis ditangani oleh Shopee.
Misalnya Novian (34) dan Ega (32) yang merupakan pemilik jenama lokal Otsky yang sudah berhasil ekspor hingga Malaysia dan Singapura. Pasangan suami-istri asal Bandar Lampung ini, mulai membangun usaha sendiri di tahun 2015. Namun di awal tahun 2020 toko milik Novian dan Ega harus tutup karena pandemi Covid-19.
Setelah bergabung dengan Shopee, toko Otsky milik Novian dan Ega berhasil berkembang dan saat ini berhasil mencapai omset hingga milyaran per bulan, dan mampu melayani hingga ratusan paket dalam satu hari. Pasangan suami-istri ini juga mempekerjakan hingga 50 orang karyawan, yang diambil dari warga sekitar yang sedang membutuhkan pekerjaan.
“Waktu itu kita bener-bener pusing banget karena toko harus tutup. Akhirnya, saya lihat-lihat referensi di internet dan kebetulan juga lihat berita beberapa brand lokal yang sukses di Shopee. Dari situ saya mulai dengan 2 karyawan, sambil belajar buat desain, belajar iklan, belajar foto. Awalnya saya cuma dapat dua paket per hari, tapi di minggu kedua mulai dapat sampai 15 pesanan. Di 4 bulan pertama saya jualan di Shopee, penjualan meningkat bisa mencapai 50-100 paket sehari,” jelas Novian.
Di tahun 2021, Otsky mengikuti Program Ekspor Shopee. Hasilnya, produk fesyen milik Novian dan Ega ini mampu menembus pasar Malaysia dan Singapura, dengan ratusan pesanan setiap bulannya.
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengapresiasi semangat juang UMKM lokal yang mampu mandiri dan menjadi pahlawan bagi sesama. “Di Hari Pahlawan, kita merayakan semangat juang para pahlawan melalui kebangkitan perekonomian digital Indonesia. Shopee senang dapat ambil bagian untuk mengembangkan ekosistem bisnis digital di tanah air, menjadi sarana bagi para pahlawan UMKM lokal untuk dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif ke masyarakat dan bangsa. Kami terus menghadirkan ragam inovasi dan program yang dapat mempermudah pegiat UMKM lokal dalam menjalankan bisnis dan mendukung ekonomi kerakyatan,” jelas Handhika. (hd)