Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama Indonesia Akan Dibangun di Bangka Belitung

banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com) – Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perdana di Indonesia akan dibangun di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung. Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2030 dan mampu menghasilkan tenaga listrik yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengungkapkan lokasi yang saat ini akan menjadi fokus utama untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perdana di Indonesia. Pada Kamis (2/11), Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus untuk membangun PLTN di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.

Pulau Gelasa merupakan pulau yang terletak di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung dengan luas wilayah sebesar 220,83 ha. Pulau Gelasa cukup jarang dijamah penduduk. Pulau tersebut dipenuhi dengan pepohonan yang rapat dan juga bebatuan granit di pinggiran pulaunya. Selain itu, Pulau Gelasa juga dihiasi oleh terumbu karang yang masih sangat alami hidup di bawah perairan.

Seperti diketahui, perusahaan pembangkit listrik swasta asal Amerika Serikat (AS), yakni PT ThorCon Power Indonesia saat ini tengah merencanakan pembangunan PLTN pertama di Indonesia. Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia Bob S. Effendi mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan tiga opsi daerah yang direncanakan akan dibangun PLTN. Namun, dari ketiga opsi daerah tersebut, Bob menyebut hanya Kepulauan Bangka Belitung yang memberikan respons positif atas rencana pembangunan PLTN ini.

PLTN pertama di Indonesia ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2030 mendatang. Bob mengatakan pada tahun 2027, unit PLTN akan sampai di Indonesia. Selain itu, izin operasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) ditargetkan bisa dikantongi pada 2029. Dia mengungkapkan bahwa linimasa yang ditargetkan dalam proses pembangunan PLTN dalam negeri ini masih didiskusikan lebih lanjut dengan pihak Bapeten.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Rohadi Awaludin mengungkapkan kehadiran PLTN tentunya menciptakan dampak positif, di antaranya adalah tenaga listrik yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan berkesinambungan. Selain itu, ia menyebut penggunaan PLTN lebih baik dibanding pembangkit listrik tenaga fosil, karena reaksi yang dihasilkan dari reaktor nuklir tidak mengeluarkan karbon dioksida. Oleh karena itu, penggunaan PLTN bisa sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia nol emisi karbon pada tahun 2060. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *