Monash University luncurkan program untuk mahasiswa ASEAN

banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com) – Monash University baru saja meluncurkan Vice-Chancellor’s ASEAN Awards, program beasiswa senilai 2,5 juta dolar Australia untuk mendukung mahasiswa berprestasi dari Asia Tenggara melanjutkan studi di kampus-kampus Monash di seluruh dunia. Pengumuman ini disampaikan pada Australia-ASEAN Business Forum di Kota Adelaide sebagai bagian dari komitmen memperkuat hubungan pendidikan dan kolaborasi regional. Penerima beasiswa akan memulai studi sarjana di jaringan kampus Monash University pada Semester 1 tahun 2026.

Program ini memberi kesempatan besar bagi mahasiswa internasional untuk menempuh pendidikan tanpa terbebani biaya. Monash University merancangnya sebagai satu paket beasiswa lengkap yang mencakup biaya kuliah, bantuan perjalanan dan relokasi, biaya visa, hingga berbagai layanan pendukung yang membantu mahasiswa beradaptasi di lingkungan baru. Dengan begitu, mahasiswa dapat fokus belajar dan mengembangkan diri tanpa khawatir soal biaya.

Monash University membuka program ini khusus untuk mahasiswa sarjana baru dari 10 negara anggota ASEAN. Monash University’s Vice-Chancellor and President, Profesor Sharon Pickering, menegaskan bahwa inisiatif tersebut lahir dari komitmen Monash untuk menghadirkan pendidikan kelas dunia yang terjangkau, sekaligus memperkuat hubungan jangka panjang dengan negara-negara di Asia Tenggara.

“Asia Tenggara tumbuh sebagai kawasan dinamis dengan keragaman budaya yang kaya dan talenta yang kuat. Monash berkomitmen mendukung generasi pemimpin dan pembawa perubahan berikutnya dari negara-negara ASEAN, sekaligus membangun masa depan yang lebih inklusif dan kolaboratif bagi kawasan yang menjadi tetangga dekat Australia ini,” ujar Profesor Sharon Pickering.

“Sejak berdiri pada 1961, Monash selalu menerima mahasiswa dari ASEAN yang kemudian menjadi bagian penting komunitas kampus. Mahasiswa-mahasiswa ini ikut membentuk Monash menjadi universitas internasional dengan keterikatan erat pada ASEAN. Program beasiswa ini menunjukkan hubungan mendalam Monash dengan Asia Tenggara melalui mahasiswa, alumni, riset, dan kemitraan, serta menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan pendidikan dan penelitian transformatif di seluruh kawasan,” tambahnya.

“Saat ini Monash memiliki 16.000 mahasiswa dari ASEAN, termasuk lebih dari 7.700 mahasiswa yang belajar di kampus pusat Monash di negara bagian Victoria, Australia. Jumlah ini menjadi yang terbesar dibandingkan universitas lain di Negeri Kanguru. Bersama hampir 60.000 alumni ASEAN yang mencakup pejabat pemerintahan, eksekutif industri, dan pemimpin komunitas, Monash terus membangun jejaring diplomasi persuasif (soft diplomacy) yang kuat dan berkelanjutan di wilayah ini.”

Asisten Menteri Pendidikan Australia, Hon Julian Hill, menegaskan bahwa peluncuran program ini memperlihatkan peran strategis pendidikan internasional dalam membentuk masa depan kawasan Indo-Pasifik.

“Pendidikan internasional memperkaya budaya dan memperluas pengetahuan di negara-negara seluruh Indo-Pasifik. Australia bangga memimpin pertukaran ini dan berkontribusi pada kemajuan bersama,” ujar Asisten Menteri Hill.

“Program-program seperti Vice-Chancellor’s ASEAN Awards menjadi contoh nyata bagaimana universitas kelas dunia seperti Monash membuka peluang bagi mahasiswa berprestasi, sekaligus memperkuat inovasi, kolaborasi, dan pemahaman bersama yang menjadi fondasi kemitraan jangka panjang di wilayah kita,” lanjutnya.

Monash University akan memilih penerima Vice-Chancellor’s ASEAN Awards melalui proses seleksi kompetitif dengan kuota per negara untuk memastikan keterwakilan yang luas di seluruh ASEAN. Program ini terbuka bagi mahasiswa sarjana dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Saat ini, Monash telah mengoperasikan kampus di Malaysia dan Indonesia, mengembangkan lokasi strategis di Tiongkok dan India, serta memperluas jaringan alumni dan riset yang aktif di seluruh ASEAN. Selain itu, Monash juga konsisten memimpin inisiatif mobilitas pendidikan, mempererat kemitraan strategis, dan menerima mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Indo-Pasifik.

Pengumuman ini melengkapi strategi keterlibatan Monash yang lebih luas di Asia Tenggara, sekaligus mencerminkan prioritas strategis Pemerintah Australia dan komunitas ASEAN.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Profesor Sharon Pickering menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Pusat ASEAN-Australia pertama yang dibentuk Pemerintah Australia pada 2024 untuk mempererat hubungan regional.

Tertarik belajar di Monash dengan beasiswa Vice-Chancellor’s ASEAN Awards? Pelajari syarat, manfaat, dan cara pendaftaran melalui laman resmi ASEAN Awards. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *