Metode Pengobatan Regeneratif Jadi Atensi Temu Pakar Kesehatan 29 Desember 2023 di Cannabali

banner 468x60

Bali (Baliwananews.com) – Pengobatan regeneratif merupakan suatu metode pengobatan dengan cara menggantikan jaringan atau organ yang telah rusak karena usia, penyakit, trauma, atau masalah bawaan, dibandingkan dengan strategi klinis saat ini yang berfokus terutama pada pengobatan gejala. Alat yang digunakan untuk mewujudkan hasil ini adalah rekayasa jaringan, terapi seluler, serta peralatan medis dan organ buatan.

Pengobatan Regeneratif diperkirakan akan Tumbuh signifikan sebesar USD38 Miliar pada tahun 2030. Hal ini mengacu pada “Pengobatan Regeneratif” sebagai Sel Punca, Eksosom, dan terapi hormon pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan eksosom adalah 32,75% per tahun. Industri peptida lebih besar secara volume, diperkirakan tumbuh hingga USD80 Miliar pada tahun 2030.

Hal tersebut dikemukakan oleh pakar kesehatan Dr Widya Murni MAARS, Praktisi dari Jakarta Aging Center dan seorang dokter yang ahli dalam menangani kesehatan terkait anti-aging medicine dalam siaran persnya, Kamis (23/11/2023).

Waspadai terapi Gas seperti Oksigen (Oksigen hiperbarik), terapi Hidrogen dan terapi Karbon dioksida. Volume penjualan oksigen hiperbarik meningkat 10 kali lipat setiap 5 tahun karena efektivitas dan popularitasnya.

Modernisasi dan industrialisasi menyebabkan ledakan epidemi penyakit kronis dan degeneratif yaitu Kardiovaskular, penyakit metabolik, gangguan sistem energi seluler dan kanker. Daftar yang sangat singkat di sini sudah mencakup lebih dari 2/3 volume industri medis.

Pasar Onkologi Global bernilai USD 305,07 Miliar pada tahun 2022, siap untuk tumbuh dengan CAGR yang patut dicatat sebesar 8,8% dari tahun 2023 hingga 2032. Valuasi Pasar Onkologi Global akan mencapai USD 556,35 Miliar pada tahun 2030.

Kanker bukannya tidak dapat disembuhkan, tetapi metodologi diagnostik saat ini mendeteksi kanker pada tahap yang sangat terlambat. Tumor padat berdiameter satu sentimeter, orang tersebut sudah mengidap kanker selama 6 tahun. Diameter tiga sentimeter, sudah 9 tahun. Kita membutuhkan sistem skrining yang lebih baik dan saya akan menunjukkan bagaimana teknologi baru dapat melakukan hal ini.

Lebih jauh lagi, laboratorium kanker di seluruh dunia menunjukkan bahwa sel kanker masuk ke dalam aliran darah pada tahap yang sangat dini, sejak beberapa bulan pertama atau beberapa tahun pertama. Sekarang kita membutuhkan deteksi kanker dini lebih dari sebelumnya dan teknologi ini telah tiba di depan pintu Anda. Etalase ini merupakan sistem CTC terbaik dengan sensitivitas 98% dan akurasi atau spesifisitas 100%.

Di sisi lain, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa pengobatan regeneratif dapat mengaktifkan sel kanker yang mendasari untuk tumbuh lebih cepat dan dikonfirmasi dalam model hewan dan pengamatan yang valid dalam praktik.

Di Taiwan, dengan menggunakan sistem CTC yang paling sensitif di dunia, 3 dari 10 orang yang mencari pengobatan terapi sel punca dengan harapan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik, ternyata terdeteksi adanya sel kanker di dalam darah yang beredar. Desakan para praktisi untuk melakukan pendekatan yang benar dan lebih baik sangat memuaskan berdasarkan prinsip “jangan menyakiti”.

Berlawanan dengan kepercayaan bahwa kebanyakan orang memiliki kanker dalam sirkulasi darah, tidak benar bahwa orang yang sangat sehat tidak membawa sel kanker dalam sirkulasi darah. Saat terdeteksi adanya sel kanker dalam sirkulasi darah, maka sel kanker tersebut harus ditangani sebagai kanker stadium awal dan tidak boleh dimulai dengan pendekatan pengobatan regeneratif.

Mengenai pengobatan kanker, analisis dari NIH Amerika Serikat, lebih dari 60 tahun, kemoterapi untuk kanker hanya meningkatkan kelangsungan hidup sebesar satu persen meskipun lebih dari satu triliun USD dihabiskan untuk penelitian selama periode yang sama.

Beberapa pihak menyebutnya sebagai sistem yang sudah usang yang berarti hapus dan ganti dengan sistem yang lebih baik. Saya di sini bukan untuk memulai retorika ini tetapi untuk menunjukkan apa lagi yang dapat kita lakukan, yaitu terapi pemulihan kekebalan tubuh seperti terapi sel Dendritik, terapi Pembunuh Alami, terapi sitokin, imuno (lebih baik dari GcMAF 100 kali) dll. Terapi-terapi ini merupakan kemajuan baru dalam penanganan kanker yang menunjukkan hasil kelangsungan hidup yang jauh lebih baik.

Catatan menunjukkan bahwa untuk kanker apa pun (tumor padat), saat hipertermia ditambahkan ke dalam standar perawatan konvensional, kelangsungan hidup lima tahun melonjak sebesar 20-100%. The Lancet bahkan menyatakan dalam kesimpulan penelitiannya, setiap pusat yang menawarkan pengobatan untuk kanker harus menyediakan layanan hipertermia. Dalam makalah lain, pada tahap di mana tidak ada yang bisa ditawarkan, hipertermia masih memiliki peran untuk membantu yang harus dipertimbangkan.

Sementara itu, pakar dan praktisi kesehatan Dr. Zawawi Abdullah mengemukakan bahwa terdapat beberapa metode Stem Cell yang ditawarkan, akan tetapi cuma di sini yang diperiksa secara lebih holistik terlebih dahulu dengan lengkap, apakah di tubuh pasien terdapat sel kanker atau tidak? dan berapa banyak Natural Killer cell (pembangun sistem imun alami). Jadi jika terbukti ada sel kanker, yang diterapi bukan stem cell tapi Natural Killer Cell. Sebaliknya jika terbukti tidak ada sel kanker, tapi Natural Killer Cell rendah, maka kita bisa beri Natural killer Cell dulu baru terapi stem cell. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *