Denpasar (Baliwananews.com) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna atau AWK mengemukakan bahwa sejatinya dirinya tidak pernah sedikitpun berniat untuk mendiskreditkan agama apapun terkait audiensinya dengan pihak Bea Cukai beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut murni semata bertujuan untuk memperkuat tata kelola pelayanan Bandara sebagai gerbang terdepan pariwisata Bali.
“Namun sangat disayangkan kemudian isi dan materi pertemuan tersebut diplintir sedemikan rupa oleh sebuah harian nasional sehingga persepsi yang timbul malah terkesan seolah-olah saya menghina dan menyudutkan suatu agama tertentu,” kata AWK saat konferensi pers di kantor DPD RI, Jalan Cok Tresna, Renon, Denpasar, Kamis (18/1/2024).
AWK juga membantah disebut menghina jilbab sebagai bagian dari syariat Islam sebagaimana video viral yang beredar luas. Dia justru berkelit dengan mengatakan penutup kepala yang dimaksud adalah topi.
Akibat pemberitaan tersebut berbuntut demo menentang dirinya oleh sejumlah elemen masyarakat yang seolah-olah berasal dari pihak tertentu yang mengatasnamakan suatu agama.
Kini, pihaknya malah berbalik melaporkan empat calon anggota legislatif (caleg) dari tiga partai politik (parpol) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali. Menurut AWK, empat caleg itu melakukan aksi kampanye hitam saat berdemonstrasi di depan kantor DPD RI, Denpasar.
“Apapun alasannya. Apakah isu SARA, program kerja, dan sebagainya. Ini saya sampaikan bahwa ada empat caleg yang sudah diduga ikut demonstrasi terhadap AWK tanggal 4 Januari, hal tersebut tentunya melanggar aturan Undang-undang Pemilu yang intinya melarang seseorang kontestan caleg menyerang pihak caleg lain,” terang AWK.
AWK mengaku terkejut ketika mengetahui ada empat caleg dari beberapa partai yang ikut berdemo. Bersama puluhan orang lainnya, empat caleg itu mendatangi kantor DPD RI Bali pada Kamis (4/1/2024) silam. Ini buntut ucapan AWK yang diduga mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Ternyata telah ditemukan ada empat orang dari tiga partai kebetulan partai ini berbasis agama, jadi sudah ada foto dan pengurus partai yang kebetulan juga menjadi caleg,” ungkap AWK.
Namun, AWK enggan membeberkan detail nama-nama caleg yang dia laporkan. Termasuk asal parpol caleg-caleg tersebut. Dia hanya menunjukkan foto-foto saat caleg itu ikut aksi mendatangi kantor DPD dengan tujuan menemui AWK.
“Pertama, kami telah melaporkan, ada tokoh Islam, beberapa tokoh yang telah mencemarkan nama baik saya, dan menyusul laporan selanjutnya terkait siaran podcast Jeg Bali yang diikuti tokoh-tokoh di Bali lainnya,” pungkas AWK. (hd)