YouTube Semakin Serius Blokir Video Pengguna Ads Blocker

banner 468x60

Denpasar (Baliwananews.com ) – Platform YouTube akan semakin serius menindak pengguna yang menggunakan fitur ads blocker atau pemblokir iklan pada konten video di YouTube guna mendukung content creator video di platformnya.

YouTube akan semakin serius menindak pengguna yang menggunakan fitur ads blocker atau pemblokir iklan pada konten video di YouTube. Fitur tersebut biasanya dipasang pada browser atau ponsel yang menggunakan layanan ataupun aplikasi pihak ketiga. Menurut Manajer Komunikasi YouTube, Christopher Lawton, YouTube dilaporkan semakin gencar memblokir apabila pengguna memiliki ads blocker tersebut pada perangkat milik mereka. “YouTube memperluas upayanya utuk menindak pemblokir iklan. Platform ini telah meluncurkan upaya global untuk mendorong pengguna mengizinkan iklan atau mencoba YouTube Premium,” ujar Lawton.

Pengguna yang terdeteksi menggunakan ads blocker akan mendapat pemberitahuan lewat jendela video berwarna hitam bertajuk “ad blocker” melanggar syarat penggunaan layanan YouTube. Jadi, pada titik itu, pengguna tidak bisa menonton video YouTube. Dalam pemberitahuan, YouTube mengatakan bahwa video diblokir, kecuali pengguna mematikan fitur ads blocker dan mengizinkan iklan.

YouTube lebih mengarahkan penggunanya mencoba layanan berlangganan YouTube Premium agar bisa menikmati nonton YouTube tanpa terganggu iklan. Jadi, nanti akan ada opsi bagi pengguna. Di paling bawah, pengguna bisa mengeklik opsi “Allow YouTube Ads” untuk melanjutkan menonton video dengan iklan atau opsi “Try YouTube Premium” untuk menonton video tanpa iklan, tetapi membayar biaya langganan per bulan.

Sebagai informasi, upaya YouTube menindak fitur ads blocker tersebut telah dimulai sejak Juni lalu. Lawton mengatakan bahwa upaya itu dulunya masih bersifat eksperimen kecil, sehingga belum banyak memengaruhi pengguna dalam cakupan luas. Namun, selama beberapa minggu terakhir, YouTube telah memperluas jangkauan upaya tersebut. Melansir dari TheVerge, selain upaya penindakan pemblokir iklan, YouTube pun membuat beberapa perubahan tentang iklan di platformnya pada tahun ini.

Contohnya, pada bulan Mei lalu, YouTube memperkenalkan iklan berdurasi 30 detik yang tidak bisa di-skip alias dilewati pada aplikasi YouTube TV-nya. YouTube juga bereksperimen dengan adanya jeda iklan yang lebih lama, dengan harapannya mendorong pengguna berlangganan YouTube Premium bebas iklan. Namun, kenaikan biaya langganan sebesar US$2 atau sekitar Rp32 ribu dan penghentian paket Premium Lite yang lebih murah kemungkinan membuat opsi ini menjadi kurang menarik.

Upaya yang dilakukan YouTube terkait penindakan ads blocker itu yakni karena iklan mendukung beragam ekosistem pembuat konten secara global dan memungkinkan miliaran orang mengakses konten favorit mereka di YouTube secara gratis. Jadi intinya, kita sebagai pengguna YouTube telah diberikan opsi yang ada untuk menentukan apakah tak ingin menonton iklan atau tetap menonton iklan demi mendukung content creator favorit kita agar tetap dapat berkarya dan tetap dapat menikmati karya mereka. Bila tak ingin menonton iklan, kita dapat berlangganan YouTube Premium. Dengan begitu, content creator akan tetap mendapatkan uang dari langganan pengguna. (hd)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *